"SCIENCE EDUCATION"


Jumat, 21 November 2014

penyakit ekskresi ginjal

Gangguan atau Penyakit Pada Sistem Ekskresi Ginjal

1. Batu Ginjal 

Batu Ginjal (kencing batu), yaitu suatu endapan yang berasal dari garam kalsium.
Penyebab       :
Batu ginjal dapat terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih.
Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak bisa larut dan mengandung kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Penyebabnya adalah karena terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. Batu ginjal tersebut lebih lanjut dapat menimbulkan hidronefrosis. Hidronefrosis adalah membesarnya salah satu ginjal karena urine tidak dapat mengalir keluar. Hal itu akibat penyempitan aliran ginjal atau tersumbat oleh batu ginjal.
Pencegahan           :
1.Perbanyaklah minum air putih agar air seni lancar. Ketika berada di ruangan ber-AC, Perbanyak minum air putih walaupaun tidak haus, Minumlah air putih minimal 8 gelas sehari.
2.Hindari minum atau memasak menggunakan air yang kandungan kapurnya tinggi. Kapur di dalam tubuh bisa membentuk batu.
3.Jika menderita penyakit gout dan hiperparatiroid segera atasi. Kedua penyakit itu meningkatkan resiko terbentuknya batu ginjal.
4.Lakukan olahraga rutin dengan tujuan agar metabolisme di dalam tubuh berjalan dengan baik. Idealnya, lakukan olahraga dua hari sekali. Pilihlah jenis olahraga yang disukai dan lakukan sesuai kemampuan, jangan dipaksakan.
5.Jangan duduk terlalu lama saat bekerja. Posisi tersebut mempermudah terjadinya pengendapan Kristal air seni yang kemudian membentuk batu. Paling tidak, dua jam sekali bangkitlah dari duduk dan berjalan-jalan sebentar.
6.Bila terasa ingin membuang air seni sebaiknya segera lakukan. Sangat tidak disarankan untuk menahan air seni, karena Kristal-kristal tersebut bisa mengendap membentuk batu ginjal.
7.Hindari makanan yang mengandung kalsium tinggi, seperti susu dengan kalsium tinggi. Begitu juga dengan makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, emping, dan brokoli. Dan kurangi konsumsi kacang-kacangan, cokelat, soda dan teh.

Batu Ginjal menyebabkan urine susah keluar dan menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil.
Pengobatan           :
Penyakit ini dapat diatasi dengan pembedahan dan sinar laser. Tujuan dari pembedahan untuk membuang endapan garam kalium. Tujuan menggunakan sinar laser untuk memecahkan endapan garam kalsium.

2. Nefritis

Nefritis (radang ginjal), yaitu gangguan pada ginjal yang disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga menyebabkan urine masuk ke dalam darah.
Penyebab               :
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman. Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.
Penyakit ini dapat menyebabkan uremia (urea dan asam urin masuk kembali ke darah) sehingga kemampuan penyerapan air terganggu. Akibatnya terjadi penimbunan air pada kaki atau sering disebut oedema (kaki penderita membengkak).
Adapun Gejala Penderita Nefritis yaitu :
Penderita biasanya mengeluh tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual,  dan muntah-muntah. Sulit buang air kecil dan air seni menjadi keruh.
Pengobatan           :
Penderita nefritis bisa disembuhkan dengan cangkokan ginjal atau cuci darah secara rutin. Cuci darah biasanya dilakukan sampai penderita mendapatkan donor ginjal yang memiliki kesesuaian jaringan dengan organ penderita.

3. Albuminuria

penyebab               :
Albuminuria adalah penyakit yang ditunjukkan oleh adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine. Penyebabnya karena adanya kerusakan pada alat filtrasi. Kekurangan protein, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine.
Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
Pencegahan           :
Untuk mengurangi resiko terjadinya albuminuria mungkin bisa dimulai dengan membiasakan diri minum 8 gelas sehari, walaupun sebetulnya tidak merasa haus.
Selain itu pencegahannya juga dapat dilakukan dengan tidak mengonsumsi hanya salah satu zat gizi saja secara berlebihan (misalnya hanya protein atau kalsium saja). Artinya makanan yang kita makan juga haru seimbang, baik dari
segi jumlah maupun kadar gizinya.

4. Gagal Ginjal

Gagal ginjal, yaitu keadaan salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi lagi.
Gagal ginjal terjadi jika salah satu/keduanya  ginjal tidak berfungsi. Kegagalan salah satu ginjal ini akan diambil alih tugasnya oleh ginjal lain. Namun, keadaan ini akan tetap menimbulkan resiko sangat tinggi. Karena menyebabkan penimbunan urea dalam tubuh dan kematian.
Pengobatan           :
Penyakit ini dapat diatasi dengan cangkok ginjal atau menggunakan ginjal tiruan sampai ginjal yang asli dapat kembali berfungsi.

5. Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (Glukosuria), yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan terdapatnya gula di dalam urine.
Penyebabnya Diabetes Melitus :
Adanya gangguan pengeluaran hormon insulin.
Nefron tidak mampu menyerap kembali kelebihan glukosa, sehingga kelebihan glukosa dibuang bersama urine.
Pencegahan           :
1.Kontrol kebiasaan makan
2.Kendalikan berat badan
3.Olah raga secar teratur
4.Kelola faktro resiko lain (hipertensi, kadar lemak darah, dll)
5.Bagi yang beresiko tinggi, periksa glukosa darah setiap tahun
Pengobatan           :
Bagi pasien Diabetes Melitus kendalikan kadar glukosa darah (dengan diet, olahraga & obat sesuai petunjuk dokter) dan periksa secara berkala.
Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak mengalami kesulitan kalau berpuasa.
Pasien yang cukup terkendali dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa. Obat diberikan pada saat berbuka puasa.
Untuk yang terkendali dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur.
Untuk yang memakai insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja. Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda, dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan.

6. Diabetes Insipidus

Diabetes Insipidus, yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan produksi urine yang berlimpah.
Tanda :
Meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)
Akibat Diabetes Insipidus             :
rasa haus yang berlebihan (polidipsi), dan
pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer (poliuri).
Penyebabnya Diabetes Insipidus              :
Kurangnya hormon antidiuretik (ADH), sehingga kemampuan ginjal untuk mereabsorpsi menjadi berkurang.
Gagalnya pengeluaran vasopressin
Gagalnya ginjal terhadap rangsangan AVP
Penyebab lain terjadinya diabetes insipidus yaitu :
a) Kerusakan hipotalamus atau kelenjar hipofisa akibat pembedahan.
b) Cedera otak (terutama patah tulang di dasar tengkorak).
c) Tumor.
d) Sarkoidosis atau tuberkulosis.
e) Aneurisma atau penyumbatan arteri yang menuju ke otak.
f) Beberapa bentuk ensefalitis atau meningitis.
g) Histiositosis X (penyakit Hand-Schüller-Christian).
Pengobatan Diabetes Insipidus :
Vasopresin atau desmopresin asetat (dimodifikasi dari hormon antidiuretik) dapat diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Jika terlalu banyak mengkonsumsi obat ini dapat menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan, dan gangguan lainnya.
Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.
Diabetes insipidus dapat dikendalikan oleh obat obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat, dan berbagai diuretik (tiazid). Tetapi, obat-obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat.

7. Poliuria
Poliuria adalah gangguan pada ginjal, di mana urin dikeluarkan sangat banyak dan encer.

8. Oligouria
Oligouria adalah urin yang dihasilkan sangat sedikit.

9. Anuria  
 
Anuria adalah kegagalan ginjal sehingga tidak dapat membuat urin.
Penyebab Anuria :
kerusakan pada glomerulus. Akibatnya, proses filtrasi tidak dapat dilakukan dan tidak ada urine yang dihasilkan.
Akibat terjadinya anuria                :
Timbul gangguan keseimbangan di dalam tubuh. Misalnya, penumpukan cairan, elektrolit, dan sisa-sisa metabolisme tubuh yang seharusnya keluar bersama urine. Keadaan inilah yang akan memberikan gambaran klinis daripada anuria.
Pencegahan Anuria                         :
Pada keadaan yang memungkinkan terjadinya anuria tinggi, pemberian cairan untuk tubuh harus selalu diusahakan sebelum anuria terjadi.

10. Hematuria

Hematuria yaitu urin mengandung darah karena adanya peradangan/gesekan dengan batu ginjal,
Tanda    :
urine mengandung darah
Penyebab           :
peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih.

0 komentar:

Posting Komentar